SIAPA sih yang tidak tertarik mendengar informasi baru. Terlebih jika informasi tersebut amat berguna bagi Anda. Info sehat salah satu contohnya.
Berkembangnya teknologi memungkinkan kemudahan dalam mendapatkan beragam info sehat. Bukan hanya lewat televisi dan radio saja, kini internet pun boleh disebut sebagai salah satu penyumbang info sehat terbesar. Belum lagi dengan berita-berita serta advertorial yang dikemas menarik dalam media cetak.
Namanya juga info, tentu saja berguna bagi mereka yang membaca, melihat atau mendengarkannya. Namun begitu Anda tetap harus mewaspadai nilai akurasi yang tercantum dalam info tersebut. Caranya? Anda bisa melihat beberapa hal berikut ini:
1. Jangan percaya dengan janji-janji surga. Misalnya, tidak sedikit iklan bahkan artikel yang mengungkapkan bahwa Anda bisa dengan mudah menurunkan berat badan 1 kg dalam waktu dua hari. Padahal, berdasar catatan sejarah dan ilmu biologi pun membuktikan kalau hal tersebut tidak mungkin terjadi, lho.
2. Banyak produk kesehatan khusus atau suplemen diet mengklaim sebagai produk yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit inilah, ampuh membantu proses itulah, atau memiliki ramuan rahasia. Ya, namanya juga promosi. Padahal, banyak produk yang sebetulnya tidak memiliki khasiat sebagaimana klaim yang digembar-gemborkannya tersebut.
3. Jangan percaya rekomendasi berdasarkan satu sumber saja. Pasalnya, sebagus apapun informasi tersebut, akan lebih baik jika Anda melakukan lagi cek dan ricek dengan sumber yang lainnya.
4. Untuk menarik perhatian konsumen, tidak jarang pihak produsen melibatkan kalangan selebriti untuk mempromosikan barang dagangannya. Seperti produk obat pelangsing serta produk kosmetik. Para selebriti itu seolah menjadi bukti keampuhan produk-produk keluaran para produsen tersebut. Padahal sih belum tentu para pesohor tersebut benar-benar menggunakan produk yang diiklankannya, lho.
5. Umumnya para pakar nutrisi setuju dengan pemikiran bahwa sebetulnya tidak ada yang namanya makanan paling baik atau buruk. Yang ada adalah makanan yang baik dan diet yang buruk. Satu jenis makanan misalnya, tidak akan membuat seseorang menjadi kegemukan atau menjadi sakit saat mengkonsumsinya. Demikian pula sebaliknya. Satu jenis makanan belum tentu bisa menurunkan berat badan atau membuat seseorang menjadi lebih sehat. Semua itu harus didasari dengan aturan konsumsi yang baik.
6. Jika Anda merasa telah menjadi korban dari gembar-gembor produk nutrisi, cepatlah untuk menentukan pilihan. Yang terpenting adalah jika Anda menganggap bahwa produk yang Anda konsumsi justru menjadi penyebab terganggunya kondisi kesehatan, segeralah untuk menghubungi dokter.
Mudah-mudahan dengan beberapa langkah di atas Anda bisa menjadi seorang konsumen yang kaya info dan bukan korban dari info itu sendiri. (berbagai sumber/eno)